Hal Besar Dimulai dari Hal Kecil
Ada di antara temanku, yang ketika baru pertama kali bertemu, selalu ingin mengajak untuk pergi hiburan. Memang hidup ini butuh hiburan.
Menuntaskan rindu dan hal-hal yang menghemat, memang seringkali tak sejalan. Kita mencoba berpikir untuk ingin melakukan ini dan itu, tapi kadangkala kita ikut arus untuk bersikap apatis.
Namun, di sini saya akan memberikan secuil jalan yang bisa diterima atau pun tidak. Misal kegiatan pertemuan kita diwarnai dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, misal:
Sama-sama mencari ide, sambil diskusi untuk membuat sebuah proyek bisnis yang dijalankan bersama sama.
Membuka warung, membuka cafe, buat usaha laundry, percetakan dan cuci foto, membuka les privat, buka kursus mengemudi atau komputer, kelas tari atau make up, fashion. Atau hal kecil yang berdampak besar, seperti menuliskan pengalaman selama sekolah ke dalam 2 halaman lalu dikumpulkan dan dijadikan buku.
Sebetulnya ada hal lain yang bisa kita lakukan secara bersama. Memanfaatkan potensi potensi besar kita. Saya yakin semua ada jalannya.
Di sebuah kota berkembang, dibutuhkan anak-anak muda seperti kita untuk mengembangkan daerah kita.
Ada hal bermanfaat lain pula yang bisa kita kerjakan. Mengapa saat di bangku kuliah (bagi yang kuliah) dan organisasi, mungkin, kita bisa melaksanakan pengabdian masyarakat atau bakti sosial, namun selepas kuliah semua itu jadi hilang.
Misal saja, kita bisa sama sama kumpul uang, lalu disatukan buat membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh anak-anak, lalu sama sama mendatangi panti asuhan atau pun anak, keluarga telantar. Kan masih banyak orang di luar sana yang butuh uluran tangan kita.
Tapi semuanya ada pada diri teman-teman. Barangkali ada solusi atas ini, jika tulisan ini benar, itu datang dari hati kecil kami saja yang hanya ingin ada perubahan bagi generasi kita.
Bagaimana kita diajar untuk berjuang, mengembangkan kemampuan, bukan untuk membuang waktu semata dan keringat. Saya kira semua ada harganya. Dan kita besar sampai sekarang, itu tidak gratis.
Sekian saja. Salam.
MgP
Menuntaskan rindu dan hal-hal yang menghemat, memang seringkali tak sejalan. Kita mencoba berpikir untuk ingin melakukan ini dan itu, tapi kadangkala kita ikut arus untuk bersikap apatis.
Namun, di sini saya akan memberikan secuil jalan yang bisa diterima atau pun tidak. Misal kegiatan pertemuan kita diwarnai dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, misal:
Sama-sama mencari ide, sambil diskusi untuk membuat sebuah proyek bisnis yang dijalankan bersama sama.
Membuka warung, membuka cafe, buat usaha laundry, percetakan dan cuci foto, membuka les privat, buka kursus mengemudi atau komputer, kelas tari atau make up, fashion. Atau hal kecil yang berdampak besar, seperti menuliskan pengalaman selama sekolah ke dalam 2 halaman lalu dikumpulkan dan dijadikan buku.
Sebetulnya ada hal lain yang bisa kita lakukan secara bersama. Memanfaatkan potensi potensi besar kita. Saya yakin semua ada jalannya.
Di sebuah kota berkembang, dibutuhkan anak-anak muda seperti kita untuk mengembangkan daerah kita.
Ada hal bermanfaat lain pula yang bisa kita kerjakan. Mengapa saat di bangku kuliah (bagi yang kuliah) dan organisasi, mungkin, kita bisa melaksanakan pengabdian masyarakat atau bakti sosial, namun selepas kuliah semua itu jadi hilang.
Misal saja, kita bisa sama sama kumpul uang, lalu disatukan buat membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh anak-anak, lalu sama sama mendatangi panti asuhan atau pun anak, keluarga telantar. Kan masih banyak orang di luar sana yang butuh uluran tangan kita.
Tapi semuanya ada pada diri teman-teman. Barangkali ada solusi atas ini, jika tulisan ini benar, itu datang dari hati kecil kami saja yang hanya ingin ada perubahan bagi generasi kita.
Bagaimana kita diajar untuk berjuang, mengembangkan kemampuan, bukan untuk membuang waktu semata dan keringat. Saya kira semua ada harganya. Dan kita besar sampai sekarang, itu tidak gratis.
"Segala hal besar, bermula dari hal kecil." Kira kira begitu sunnatullahnya.
Sekian saja. Salam.
MgP
0 Response to "Hal Besar Dimulai dari Hal Kecil"
Post a Comment